Blog ini mengandung konten teknologi informasi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran mengenai komputer.

Monday, January 5, 2015

Teknologi 4G

Abstrak
            Perkembangan teknologi komunikasi sangatlah pesat, di Indonesia sendiri yang merupakan salah satu dari daftar Negara konsumen terbesar di dunia ini sudah tidak asing lagi dengan teknologi internet. Bahkan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia sekarang ini sudah tidak bias dilepaskan lagi dengan internet. Contohnya lagi para remaja-remaja yang suka sekali menggunakan jejaring sosial. Namun tak jarang dari mereka tau bagaimana system kerja dari pemrosesan internet.
            Disini penulis akan membahas sebuah tema yang menarik untuk di sajikan, yaitu “Teknologi 4G”, tentunya banyak orang yang sudah tau mengenai 4G bukan. Rumornya sih kecepatan 4G sangatlah jauh lebih cepat dari 3G. maka dari itu penulis akan menulis tentang teknologi 4G atau bias disebut teknologi generasi ke-4. Tujuan dari penulisan makalah ini utamanya adalah untuk memenuhi tugas matakuliah Komunikasi Data yang di ampu Bapak Kusnawi M.Kom. dan  memberikan informasi kepada pembaca mengenai perkembangan teknologi 4G.


BAB I
ISI
1. Dasar Teori
Berpindah dari generasi 3G atau generasi ke-3, kini telah hadir teknologi ke 4 yaitu 4G atau generasi ke-4 yang memberikan kemampuan yang jauh lebih besar dari kemampuan generasi ke-3. Sebut saja LTE atau Long-Term Evolution yang digunakan untuk komunikasi wireless yang menawarkan kecepatan transfer data yang tinggi dan data terminal. Semua itu berdasarkan pada GSM/EDGE dan UMTS/HSPA teknologi jaringan. Salah satu implementasi jaringan 4G terdapat pada teknologi WiMax, yang merupakan versi lebih cepat dari transfer data nirkabel melalui jaringan WiFi. LTE adalah teknologi lain yang berusaha mendapatkan standar 4G meskipun belum cukup memenuhi persyaratan ITU untuk kecepatan data. Meskipun demikian, WiMax dan LTE telah diberi label sebagai jaringan 4G, meskipun pengakuannya masih memicu sedikit kebingungan dan kontroversi. Karena kedua metode tersebut menggunakan paket IP dan telah menunjukkan kemajuan dibandingkan standar 3G, ITU akhirnya menyetujui pelabelan mereka sebagai 4G.
1.1  Wimax
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access), merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar, dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband „last mile‟, ataupun backhaul. Hal yang membedakan WiMAX dengan WiFi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya, jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN. Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX.
1.1.A  Elemen Perangkat Wimax
A. Komponen BS terdiri dari:
a. NPU (networking processing unit card)
b. AU (access unit card)
c. PIU (power interface unit)
d. AVU (air ventilation unit)
e. PSU (power supply unit)
f. CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor
Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.
B. Antena
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sector 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani
C. Subscriber Station
Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) PE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada           yang terintegrasi dengan antenna.
1.2.B Arsitektur Wimax  
Sedangkan untuk arsitektur dari WiMAX terdiri dari 3 arsitektur, yaitu sebagai berikut:
A. Arsitektur mobile WiMAX network.
Ada 3 komponen utama dalam arsitektur mobile WiMAX menurut WiMAX forum yaitu:
a. User terminal.
b. ASN (Access Service Network)
c. CSN (Connectivity Service Network)
B. Arsitektur penyelenggaraan WiMAX Ada 3 skenario utama, yaitu:
a. Poin to point.
b. Point to multipoint.
c. Mesh.
1.1.C Manfaat dan keuntungan dari WiMAX
A.        Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WiMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat kompatibilitas lebih tinggi.
B.        WiMAX salah satu teknologi memudahkan dalam mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas dalam melakukan aktivitas.
C.        Teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) maupun yang sering berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya.
1.2 LTE (Long Term Evolution)  
3GPP LTE adalah nama yang diberikan untuk standar teknologi komunikasi baru yang dikembangkan oleh 3GPP untuk mengatasi peningkatan permintaan kebutuhan akan layanan komunikasi, LTE adalah lanjutan dan evolusi 2G dan 3G sistem dan juga untuk menyediakan layanan tingkat kualitas yang sama dengan jaringan wired. The 3rd Generation Partnership Project (3GPP) mulai bekerja pada evolusi sistem selular 3G pada bulan November, 2004. 3GPP adalah perjanjian  kerja sarana untuk pengembangan sistem komunikasi bergerak dalam rangka untuk mengatasi kebutuhan telekomunikasi di masa depan (kecepatan data yang tinggi, efisiensi spektral, dan lain-lain). 3GPP LTE dikembangkan untuk memberikan kecepatan data yang lebih tinggi, latency yang lebih rendah, spektrum yang lebih luas dan teknologi paket radio yang lebih optimal.
3GPP RAN working group memulai membuat standardisasi LTE/EPC pada Desember 2004 dengan studi kelayakan terhadap evolusi UTRAN dan untuk semua EPC IP based. Dibulan Desember 2007 semua spesifikasi fungsional LTE teah diselesaikan. selain itu, spesifikasi fungsional EPC telah dapat menjadi tonggak utama dalam interworking antara 3GPP dan jaringan CDMA. Di tahun 2008, 3GPP working group terus meneliti untuk menyelesaikan semua protokol dan spesifikasi performance LTE, dan tugas tersebut dapat diselesaikan pada bulan Desember 2008 dan diakhiri dengan adanya 3GPP release.Long Term Evolution adalah sebuah nama yang diberikan pada sebuah projek dan Third Generation Partnership Project (3GPP) untuk memperbaiki standar mobile phone generasi ke-3 (3G) yaitu UMTS WCDMA. LTE ini merupakan pengembangan dan teknologi sebelumnya, yaitu UMTS (3G) dan HSPA (3.5G) yang mana LTE disebut sebagai generasi ke-4 (4G).
Pada UMTS kecepatan transfer data maksimum adalah 2 Mbps, pada HSPA kecepatan transfer data mencapai 14 Mbps pada sisi downlink dan 5,6 Mbps pada sisi uplink, pada LTE ini kemampuan dalam memberikan kecepatan dalam hal transfer data dapat mencapai 100 Mbps pada sisi downlink dan 50 Mbps pada sisi uplink. Selain itu LTE ini mampu mendukung semua aplikasi yang ada baik voice, data, video, maupun IPTV. LTE diciptakan untuk memperbaiki teknologi sebelumnya. Kemampuan dan keunggulan dari LTE terhadap teknologi sebelumnya selain dari kecepatannya dalam transfer data tetapi juga karena LTE dapat memberikan coverage dan kapasitas dan layanan yang lebih besar, mengurangi biaya dalam operasional, mendukung penggunaan multiple-antena, fleksibel dalam penggunaan bandwidth operasinya dan juga dapat terhubung atau terintegrasi dengan teknologi yang sudah ada.
3GPP (3rd Generation Partnership Project) mempunyai suatu latar belakang selama 10 tahun untuk pengembangan WCDMA karena 3GPP berawal dan tahun 1998. 3GPP release ditunjukkan pada gambar 6, dimulai dan WCDMA release, release 99 dan diikuti release berikutnya. Arsitektur LTE dalam Sistem Komunikasi Seluler Arsitektur dasar jaringan sistem komunikasi seluler seperti yang terlihat pada gambar 7 yang terdiri dan tiga bagian utama, yaitu:
1)         Base Station Subsystem (BSS) atau disebut juga Radio SubSystem (RSS), yang terdiri dan MS, BTS, BSC, dan TRAU.
2)         Network Switching Subsystem (NSS), yang terdiri dan MSC, HLR, VLR, AuC, dan EIR.
3)         Operation and Maintenance System (OMS)
Base Station Subsystem (BSS)
Dalam terminologi GSM, suatu BSS adalah gabungan sebuah BSC dan semua BTS yang dikontrolnya serta sebuah TCE atau TRAU.

- Base Transciever Station (BTS)
BTS merupakan tranceiver yang mendefinisikan sebuah sel dan menangani hubungan link radio dengan Mobile Station (MS). BTS terdiri dan perangkat pemancar dan penerima, seperti antena dan pemroses sinyal untuk sebuah interface.
- Base Station Controller (BSC)
BSC berfungsi untuk memonitor dan mengontrol sejumlah BTS. BSC juga mengatur sumber radio untuk sebuah BTS atau lebih. BSC menangani radio-channel setup (pengalokasian/pelepasan kanal), frequency hopping, dan handover intern BSC.
- Transcoder and Rate Adaptation Unit (TRAU)
TRAU biasa juga disebut dengan TCE (Transcoding Equipment). Tugas dan TRAU antara lain adalah adaptasi bit rate antara BSC dan MSC. Hubungan informasi kontrol (SS7) dan adaptasi bit rate untuk transmisi data melalui telepon mobile.
Network Switching Subsystem (NSS)
- Mobile Switching Center (MSC)
MSC pada jaringan GSM merupakan suatu peralatan yang melakukan fungsi witching dasar yang mirip dengan sentral digital pada ISDN ditambah dengan pengaturan mobilitas pelanggan. Fungsi utama MSC adalah untuk koordinasi panggilan antar pelanggan GSM, termasuk fungsi call routing dan call control. MSC juga bertanggung jawab atas pengalokasian dan pelepasan kanal radio melalui BSC beserta mekanisme location updating, handover, dan satu sel ke sel yang lainnya. Fungsi lain MSC adalah sebagai penghubung antara satu jaringan GSM dengan jaringan lainnya melalui Internetworking Function (IWF).
- Home Location Register (HLR)
HLR berisi rekaman database permanen dan pelanggan dan merupakan database user yang utama. HLR juga berisi rekaman lengkap lokasi terkini dan user.
- Visitor Location Register (VLR)
VLR berisi database sementara dan pelanggan, digunakan untuk pelanggan lokal dan yang sedang melakukan roaming. VLR memiliki pertukaran data yang lebih luas dan pada HLR. VLR diakses oleh MSC untuk setiap panggilan, dan setiap MSC dengan sebuah VLR, tetapi satu VLR dapat terhubung dengan beberapa MSC.
- Authentication Center (AuC)
AuC memproteksi jaringan GSM terhadap penggunaan ilegal oleh user yang bukan pelanggan jaringan tersebut. AuC juga memproteksi jaringan terhadap penyalahgunaan data pelanggan GSM. AuC antara lain berisi parameter autentikasi pelanggan untuk mengakses jaringan GSM, dan juga perangkat keras khusus untuk menjalankan algoritma enkripsi.
- Equipment Identity Register (EIR)
EIR merupakan register penyimpan data seluruh mobile stations. EIR berisi IMEIs (International Mobile Equipment Identities), yang merupakan nomor seri perangkat dan tipe code tertentu. Mobile Equipment dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Blacklist, Grey list, White list.
Operation and Maintenance System (OMS)
OMS bertanggung jawab untuk memonitor dan mengontrol jaringan GSM (semua elemen jaringan) dan mengkombinasikan semua fungsi yang diperlukan untuk manjaga konsistensi fungsional sistem secana global. OMC juga melakukan pengaturan pelanggan dan tagihan.

2. Cara Kerja
Cara Kerja Wimax
Secara umum,Wimax terdiri dari dua bagian yaitu base station Wimax dan Wimax receiver atau disebut juga customer premise equipment (CPE).
-          Wimax Base Station
Base station Wimax terdiri dari elektronik indoor dan tower Wimax,Umumnya satu base-station menjangkau radius 6 mile (secara teori dapat menjangkau hingga radius 50 km atau 30 mile,tapi prakteknya baru terbatas sekitar 10 km atau 6 mile.Dalam area layanan tersebut dimanapun dapat mengakses internet secara wireless.Base station Wimax menggunakan MAC layer(didefinisikan dalam standart),sebuah interface umum yang membuat jaringan interoperable dan dapat mengalokasikan bandwitch uplink dan downlink ke pelanggan berdasarkan kebutuhan pada satuan waktu tertentu.Setiap base station menjangkau daerah yang dinamakan cell,maksimal radius dari cell secara teori adalah 50 km(tergantung band frekuensi yang dipilih),namun pengembangan yang umum adalah radius 3-10 km.Seperti jaringan mobile seluler,antenna pada base-station dapat omnidirectional(cell yang circular),atau directional(linear)atau sektoral.
-           Wimax receiver
Wimax receiver dapat terdiri dari antenna yang terpisah(bagian yang terpisah antara receiver electronic dan antenna)atau dapat berupa box sendiri atau PCMCIA card dalam laptop.Akses ke base-station Wimax hamper sama dengan mengakses acces point dalam jaringan Wi-Fi.Namun masih tingginya biaya instalasi CPE menjadi kendala karena mmerlukan tenaga ahli dalam instalasi CPE untuk system BWA.
-          Backhaul
Backhaul lebih ke koneksi dari acces point ke provider dan koneksi dari provider ke jaringan inti.Wimax telah menggunakan teknologi frekuensi tinggi.Pengoptimalan Wimax terlertak pada jenis transmitter(beam antenna)dan lokasi penggunaannya(dinding,gedung tinggi).Selain itu pemancar transmitter HF dilakkan dengan sitem Beam Shaping.Jadi mulai standar 802.16a,semua antenna pada sebuah base station dapat saling terhubung untuk menyesuaikan beam characteristic terhadap jangkauan dan bandwitch.Teknologu Transmisinya pun tergolong baru.Modulasi nya sinyal carrier dilakukan secara parallel melalui modulasi Orthogonal Frequency Division Multiplexing(OFDM).
Cara Kerja LTE
Jaringan LTE atau disebut Evolved Packet System (EPS) murni berbasis IP. Baik layanan real-time maupun datacom dapat dibawa oleh protokol IP. IP address (IPv4 atau IPv6) dialokasikan pada satu mobile handset dan akan dilepas ketika handset dimatikan.
LTE multiple access berbasis OFDMA (Orthogonal Frequency Division Multiple Access) yang dapat mencapai kecepatan data yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan orde modulasi yang tinggi (64 QAM), bandwidth yang besar (sampai 20 MHz), dan transmisi MIMO yang digunakan pada arah downlink (sampai 4×4). Secara teori, kecepatan data sampai 170 Mbps pada arah uplink dan dengan MIMO dapat mencapai 300 Mbps pada arah downlink.
Bagian Core Ntework dari LTE yang disebut Evolved Packet Core (EPC) telah dipersiapkan untuk teknologi lain yang tidak dikembangkan oleh 3GPP seperti WIMAX dan WIFI. Ada yang bersifat trusted dan non trusted, tergantung perjanjian business antara operator.

Jaringan LTE sederhananya terdiri dari Base Station yang disebut Evolved NodeB (eNB). Berbeda dengan sistem 3G, pada EPS tidak terdapat controller / RNC, jadi antar eNB secara langsung terkoneksi melalui interface X2, sedangkan koneksi ke arah core melalui interface S1. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat proses setup time dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk handover. Setup time sangat penting bagi layanan realtime data seperti online gaming, begitu juga handover pada proses call.
Keuntungan lain adalah protokol MAC yang berperan untuk proses scheduling hanya ada di UE dan base station (eNB), sedangkan pada UMTS, MAC dan scheduling berada pada RNC. Pada HSDPA MAC sub-layer ditambahkan di NodeB yang berfungsi sebagai proses scheduling.
Scheduling adalah komponen penting untuk efisiensi radio resource. Transmission Time Interval (TTI) diset hanya 1 ms. Selama tiap-tiap TTI, eNB scheduler melakukan proses sebagai berikut:
-          Menganalisa kondisi radio tiap UE. UE akan mengirimkan laporan keadaan kualitas radio yang diperolehnya sebagai input ke eNB (sebagai scheduler) untuk menentukan Modulasi dan Coding scheme yang digunakan. Penentuan kualitas radio ini menggunakan HARQ (Hybrid Automatic Repeat Request) dengan soft combining dan rate adaptation.
-          Mengutamakan layanan QoS antar UE.
-          Menginformasikan UE mengenai alokasi radio resource.
Untuk memperoleh efisiensi spektrum radio yang tinggi, pada arah downlink digunakan OFDMA dan untuk uplink menggunakan SC-FDMA yang disebut juga DFT (Discrete Fourier Transform) spread OFDMA.
OFDM adalah suatu teknik modulasi dengan membagi satu bandwidth frekuensi pembawa (carrier) wideband menjadi beberapa subcarrier narrowband. Pada OFDMA, subcarrier ini dapat dishare kepada banyak user. Solusi ini tentunya akan menghemat spektrum frekuensi lebih efisien namun diperlukan processor yang lebih cepat dalm proses signallingnya. OFDMA juga memerlukan power amplifier yang dingan tingkat linearity tinggi, sehingga menambah konsumsi battery. Akibatnya, handset LTE ini menjadi sangat mahal.


KESIMPULAN
Dari studi yang dilakukan maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:
1.         Kelebihan dari LTE memiliki UE (User Equipment) adalah suatu teknik optimasi yang dapat meningkatkan kinerja sistem. EU pada dasarnya memiliki sebuah transmiter untuk menghemat biaya dan juga penghematan penggunaan baterai.
2.         WiMAX dan LTE pada prinsipnya merupakan teknologi yang dirancang untuk mendukung layanan mobilitas yang tinggi serta dengan basis jaringan IP.
3.         Memiliki kemampuan dalam menjamin kualitas layanan (QOS) yang baik.
4.         WiMAX dikembangkan oleh WiMAX forum, sedangkan LTE dikembangkan oleh 3GPP
5.         WiMAX berkembang dari operator yang dikembangkan dari operator komunikasi data, sedangkan LTE merupakan evolusi dari operator seluler 3G yang mengusung komunikasi berbasis voice dan data.






                                                                              
Daftar Pustaka
-          http://telecom.babakhalid.com
-          http://www.wimaxforum.org
-          http://www.3gpp.org



No comments: