Blog ini mengandung konten teknologi informasi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran mengenai komputer.

Tuesday, July 30, 2013

CONTOH PUISI

Mengapa Negeriku ?
Cipt. Alim Mursyidin

Masa penderitaan telah sirna olehnya
Titik terang datang di kegelapan yang menyiksa                                         
Sisa tenaga kokohkan persatuan raih kejayaan
Merahmu mengobati bangsa yang terluka

Namun  tak kujumpa  tanda-tanda kejayaannya
Tersayat tajamnya pedang kehormatan
                        Lenyap sirna tak berbekas
                        Ditelan zaman yang tak mengerti sebuah arti

MAKALAH NOVEL " BIDADARI-BIDADARI SURGA"

PENDAHULUAN

Sosok Laisa adalah sebuah bentuk pengorbanan yang luar biasa ikhlas dari seorang kakak kepada adik-adiknya, meskipun Laisa tahu bahwa Dalimunte, Ikanuri, Wibisana, dan Yashinta bukan adik kandungnya. Sebagai makhluk Tuhan, dia pandai mensyukuri segala nikmat-NYA dengan keterbatasan, kerja keras, dan ujian. Jika dikategorikan ke dalam nilai-nilai kecerdasan emosional, maka Laisa memiliki sifat kesadaran atau kepekaan yang tinggi. Dia mengerti benar keadaan ekonominya yang sulit dan harus membantu Mamak Lainuri membiayai kebutuhan ekonomi dan membiayai sekolah adik-adiknya hingga akhirnya laisa mampu mengambil keputusan yang benar-benar penting.
Dewasa ini banyak pelajar atau lulusan pendidikan yang kurang menunjukan sifat terpuji. Banyak dari mereka yang melakukan pencurian, pemerkosaan, dan penyimpangan sosial negatif lainnya. Diantara penyebab dari permasalahan tersebut adalah adanya pendidikan yang hanya menekankan aspek kognitif atau kecerdasan intelektual saja. Sementara aspek afektif dan psikomotor kurang diperhatikan. Dengan pemaparan karakter Laisa yang sederhana, berani, dan pantang menyerah, diharapkan masyarakat mengerti bahwa keindahan hati lebih mulia daripada keindahan secara fisik. Sosok Laisa dapat dipastikan menjadi dambaan tak terkecuali masyarakat yang gemar membaca novel karya Tere Liye yang berjudul Bidadari-Bidadari Surga ini.

ESAI JURNALISTIK

PUDARNYA RASA MALU KAUM HAWA

by. Alim Mursyidin

Semakin berumurnya negeri ini semakin banyak perkembangan dan perubahan dibanyak sektor, utamanya dibidang teknologi. Semakin bebasnya komunikasi tak bisa lagi disangkal. Bahkan budaya modernisme dari luar yang merusak moral sangatlah sulit dihindari. Mengapa hal ini sulit diatasi? Pendidikan yang kurang dan tidak tegasnya hukum yang berlaku merupakan faktor utamanya. Sesuai dengan fungsinya sebagai penyaring informasi hal tersebut seharusnya lebih dipertegas sehingga memungkinkan kerusakan di negeri ini bisa dihindarkan atau bahkan diatasi. Seperti puisi yang berjudul  “NUANSA BUDAYA INDONESIA” di bawah ini.
 “… … …
Bangsa ini kaya akan budaya
penuh dengan symphoni yang indah
mengapa tidak kita lestarikan ?
mengapa tidak kita pertahankan ?
Ini bangsa kita..
ini negri kita..
ini kebudayaan kita..
kita hidup, kita dewasa dalam negeri tercinta ini
Kini saatnya untuk kita saling bersatu
saling melestarikan budaya
saling menjaga apa yang akan kita lestarikan
dan mempertahankan nuansa budaya
Indonesia.