BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
Pancasila merupakan pelajaran yang harus
ditempuh semua masyarakat Indonesia. Tidak hanya dibaca, dipelajari, namun juga
di terapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Di Indonesia bahkan pada saat ini
terjadi perubahan besar-besaran yang di sebabkan pengaruh dari luar maupun dari
dalam negeri. Semua perubahan itu menuntut perkembangan ilmu teknologi yang
sangat pesat, pola kehidupan yang yang selalu selektif dalam memperoleh
informasi, termasuk dikalangan pendidik di perguruan tinggi yang memiliki peran
tinggi dalam pembenahan pembelajaran untuk membentuk masyarakat yang baik.
Pendidikan
pada hakikatnya adalah upaya sadar dari masyarakat dan pemerintah untuk
menjamin kelangsungan hidup warganya. Dengan pendidikan akan meningkatkan taraf
hidup orang dan menjunjung nama baik negara di mata dunia Internasional. Hal
ini memerlukan warga negara yang memiliki bekal ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni yang berlandaskan pada nilai-nilai keagamaan dan budaya bangsa. Hal
inilah yang akan menjadi pegangan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Pada
jenjang perguruan tinggi, pelajaran Pendidikan Pancasila merupakan salah satu
bagian dari kelompok mata kuliah. Hal ini merupakan upaya untuk memberikan
bekal kehidupan bersosial kepada mahasiswa yang merupakan intelektual muda agar
tidak kehilangan jati diri sebagai warga, bangsa, dan masyarakat Indonesia.
Selain itu, pendidikan pancasila bermanfaat agar mahasiswa mampu mewujudkan
nilai-nilai dasar pancasila serta kesadaran berbangsa dan bernegara dalam
menerapkan ilmunya, dengan rasa penuh tanggung jawab, baik sesama manusia
maupun hubungan dengan sang pencipta.
Dengan
ditulisnya makalah ini adalah dengan maksud tujuan untuk memudahkan dan memahami
juga mengerti tentang masalah yang dialami bangsa kita, sehingga tumbuh
pemikiran-pemikiran yang positif untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kita
juga akan dimudahkan untuk mengerti apa sebenarya pancasila itu selain sebagai
lambang negara, maknanya, dan juga nilai-nilai yang terkandung di dalam
pancasila.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan abstrak di
atas dapat di ambil rumusan masalah sebagai berikut
1.
Apa
pengertian setiap sila Pancasila ?
2.
Apa
contoh penerapan setiap sila Pancasila ?
C. Tujuan
Penulisan
Penulis memiliki
tujuan dalam membuat makalah ini, yaitu
1.
Menambah
wawasan pengetahuan penulis terutamanya dan menerapkan ilmu pengetahuan yang
sudah penulis terima dimata kuliah Pendidikan Pancasila
2.
Menemukan
makna dan arti kandungan setiap sila Pancasila
3.
Mampu
menerapkan pancasila sebagai landasan hidup bermasyarakat dan berkampus
4.
Mengetahui
sikap yang harus di lakukan setiap ada masalah sesuai dengan pancasila
BAB
11
PEMBAHASAN
A.1.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Manusia
sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk yang lainya
diciptakan oleh penciptanya. Oleh karena itu sebagai makhluk yang diciptakan,
manusia wajib menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi laranganya. Dalam konteks
kemasyarakatan maka setiap masyarakat memiliki kebebasan untuk memeluk agamanya
masing-masing. Hal ini berlaku pula di lingkungan kampus misalnya.
Dengan berpedoman pada sila Ketuhanan Yang Maha Esa maka
bangsa Indonesia mempunyai satu asas yang dipegang teguh yaitu bebas
untuk memeluk agama dan beribadah menurut agama masing-masing, oleh sebab itu
dalam masyarakat Pancasila dengan sendirinya agama di jamin berkembang dan
tumbuh subur dan konsekuensinya diwajibkan adanya toleransi beragama. Dimana
setiap pemeluk agama menghormati dan menghargai agama lain dan tidak melecehkan
antar umat beragama.
Di Indonesia sendiri sudah dikenal
dengan paham animisme, dinamisme, hingga paham politheisme sejak zaman nenek
moyang kita. Kepercayaan tersebut terus saja berkembang di nusantara hingga
masuknya agama Hindu, Budha, Islam, Nasrani di Indonesia. Hal ini
melatarbelakangi kekuatan kepercayaan masyarakat terhadap ketuhanan semakin
kuat. Oleh karena itu tepatlah jika rumusan sila pertama pancasila adalah
Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain itu segala
aspek kehidupan memanglah harus didasari oleh akhlak yang baik yang
berasal dari agama.
Arti dan makna sila Ketuhanan Yang
Maha Esa
·
Pengakuan
adanya Tuhan Yang Maha Esa
·
Menjamin
penduduk untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya masing-masing
·
Tidak
memaksa warga negara untuk beragama, tetapi warga negara dituntut untuk memeluk
agama sesuai dengan hukum yang berlaku
·
Atheisme
dilarang hidup dan berkembang di Indonesia
·
Menjamin
berkembangnya dan tumbuh subur kehidupan beragama dan toleransi antar umat
beragama
·
Negara
menjadi fasilitator tumbuh kembangnya agama dan menjadi mediator apabila
terjadi konflik antar agama.
Contoh
penerapan sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” di masyarakat dan di kampus
·
Percaya
dan Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
·
Hormat
menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan kepercayaan yang
berbeda-beda.
·
Membina
kerukunan hidup antar dan sesama umat beragama.
·
Hormat-menghormati
kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing.
·
Tidak
memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
A.2. Sila Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab
Prinsip kemanusiaan adalah
nilai-nilai kemanusian yang telah terpelihara di dalam masyarakat sejak dulu.
Nilai nilai itu diperkuat dengan datangnya agama besar di Indonesia yang
kemudian di anut Bangsa Indonesia. Suasana demikian inilah yang menimbulkan
rasa keakraban karena perasaan senasib, walaupun dimasa reformasi tampak terjadi
kerengangn karena konflik yang menyebabkan perpecahan.
Menjunjung tinggi kemerdekaan
sebagai hak segala bangsa. Hal ini bersifat universal dan dapat diterapkan oleh
semua masyarakat Indonesia sehingga dapat mewujudkan sifat menghargai hak dari
setiap warga negara Indonesia. Hal inilah yang mendasari sila kedua pancasila
mengandung prinsip tidak rasialisme atau bersumber pada suatu ras, lalu
megusahakan kebahagiaan lahir batin.
Mewujudkan keadilan di Indonesia
perlu pelurusan dan penegakan hukum yang kuat jika terjadi
penyimpangan-penyimpangan. Karena keadilan harus di realisasikan di masyarakat.
Contohnya di masyarakat dan di
kampus
·
Mengakui
dan mempelakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan
Tuhan.
·
Mengakui
dan menghargai kesamaan drajat antar umat manusia.
·
Mengembangkar
rasa saling mencintai dan menyayangi sesama manusia.
·
Tidak
berlaku semena-mena terhadap orang lain.
·
Harus
berani membela kebenaran.
·
Saling
menghormati dan bekerjasama sesama manusia.
A.3. Sila Persatuan Indonesia
Makna persatuan pada hakikatnya
adalah suatu kesatuan yang bulat yang tidak terpecahkan. Kalau dikaitkan dengan
kehidupan modern sekarang ini persatuan bisa dikatakn nasionalisme.
Nasionalisme maksudnya perasaan satu sebagai suatu bangsa, satu dengan seluruh
warga yang ada dalam masyarakat. Dengan demikian akan menimbulkan rasa cinta
tanah air dan bangsa.
Rasa cinta tanah air seharusnya
tidak menjerumus ke sifat cauvinisme, yaitu sifat yangmenganggap negaranya
lebih baik daripada negara lainya, atau merendahkan negara-negara lain. Oleh
karena itu kita hendaknya menjauhi sifat seperti itu. Semua hal yang tidak
sejalan dengan pengertian kesatuan dan persatuan, hendaknya tidak menjadi suatu
prinsip dalam masyarakat Indonesia.
Perlu kita ketahui bahwa sikap
kekeluargaan dan kebersamaan di Indonesia adalah suatu hal yang sangat
dihormati daripada kepentingan pribadi. Pada saat sekarang ini justru
nasionalisme bangsa Indonesia ditantang dengan keadaan yang memprihatinkan,
karena adanya kelompok elemen bangsa yang malah mementingkan diri pribadi
ketimbang kepentingan bangsa atau negara.
Pokok pikiran sila Persatuan
Indonesia
·
Nasionalisme
·
Cinta
bangsa dan tanah air
·
Persatuan
dan kesatuan bangsa
·
Menghilangkan
rasa pamer akan kekuasaan atau kekuatan, keturunan, dan ras
·
Menumbuhkan
rasa senasib dan sepenanggungan.
Nilai-Nilai Persatuan
·
Menempatkan
persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
·
Cinta
dan bangga kepada tanah air dan bangsa serta rela berkorban untuk kepentingan
negara dan bangsa.
·
Memelihara
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
·
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
·
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Contohnya
di masyarakat dan di kampus
·
Apabila
ada kerja bakti atau gotong royong di masyarakat atau di kampus hendaknya semua
warga atau mahasiswa ikut melaksanakanya dan menyangkut seluruh elemen
masyarakat, tidak memandang kedudukan jabatan, ekonomi, atau bahkan pendidikan
A.4. Sila Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Pada hakikatnya sila ke-4 ini adalah demokratis.
Demokratis maksudnya adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
Permusyawaratan maksudnya membentuk suatu keputusan
bersama dengan bermusyawarah lalu dilakukan tindakan bersama. Dengan demikian
penentu demokrasi yang berdasarkan pancasila adalah kebulatan mufakat atas
hasil kebijaksanaan.
Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran
bersama. Yang perlu diingat dalam hal inin adalah keputusan bersama dilakukan
secara bulat sehingga membawa konsekuensi adanya kejujuran bersama.
Contoh
penerapan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan di masyarakat dan di kampus
·
Setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan
kewajiban yang sama
·
Mengutamakan musyawarah diliputi oleh semangat
kekeluargaan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama serta tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain.
·
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah serta melaksanakan hasil keputusan musyawarah
dengan penuh rasa tanggung jawab.
·
Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan serta bertanggung jawab kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
·
Mempergunakan akal sehat sesuai dengan hati nurani yang
luhur dalam bermusyawarah.
·
Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan.
A.5. Sila Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan berarti adanya persamaan
dan saling menghargai karya orang lain. Jadi orang akan bertindak adil apabila
orang memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan haknya.
Kemakmuran yang merata di Indonesia
akan menigkatkan kesejahteraan dan kemakmuranyang lebih baik. Semua kekayaan
alam indonesia tidak dikuasai oleh seorang saja namun untuk kepentingan umum
guna kesejahteraan bersama.
Adil juga dapat diartikan sesuatu
yang diberikan kepada seseorang yang sesuai dengan kemampuanya danpotensi yang
dimilikinya.
Beberapa pokok pikiran sila ke-5
·
Kemakmuran
yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat
·
Seluruh
kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama sesuai
potensi masing-masing orang.
·
Melindungi
yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan
bidangnya.
Contoh di masyarakat dan di kampus
·
Suka bergotong-royong serta mengembangkan sikap
kekeluargaan dan adil terhadap sesama.
·
Menghormati hak orang lain serta menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban.
·
Suka menolong orang lain dan menghindari sikap pemerasan.
·
Menyadari bahwa hak milik berfungsi sosial dan
mempraktekkan dalam kehidupan sosial.
·
Mencerminkan sikap hemat dan sederhana.
·
Rajin dan suka bekerja keras serta menghargai hasil karya
orang lain.
·
Suka
melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan yang
merata dan berkeadilan sosial.
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Berdasarkan
uraian di atas penulis menyipmulkan bahwa pancasila terdiri dari lima sila dan
memiliki makna arti di setiap silanya. Salah satu fungsi pancasila adalah
sebagai lambang dan dasar negara yang merupakan pencerminan dari jatidiri
bangsa Indonesia. Oleh sebab itu bangsa indonesia harus mengamalkan pancasila
secara penuh, dengan perasaan penuh tanggung jawab dan kesadaran hal-hal yang
menjrumus kepada hal yang positif.
Warga
Indonesia sudah melakukan kehidupanya berlandaskan pada pancasila, namun belum
sepenuhya melakukanya. Banyak warga masyarakat yang belum melaksanakan kegiatan
kehidupannya tidak dilandaskan pada pancasila. Hal ini membuat suatu penghambat
dalam proses perkembangan kesejahteraan dan kemakmuran Indonesia. Semakin
sedikit kesalahan yang diperbuat maka semakin baik bangsa tersebut.
B. SARAN
Sebelum
mengatur orang lain, lihatlah dahulu diri anda. Apakah pantas anda mengatur
orang lain apabila anda sendiri tidak dapat diatur. Semuanya berawal dari diri
sendiri. Jika anda ingin negara kita maju, mulailah dari diri anda sendiri
dengan mematuhi semua aturan dan hukum yang berlaku di dalam negeri.
Mementingkan hak orang lain daripada diri sendiri. Jauhi tindakan yang
menjrumus pada disintegrasi. Ingatlah kalau bangsa Indonesia rusak bukan hanya
karena pemerintahanya, melainkan rakyatnya juga ikut ambil peran dalam hal
tersebut. Untuk memperbaiki hal tersebut hendaknya kita semua sebagai warga
negara Indonesia bersatu menjunjung bangsa yang satu, tanah air Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
-
Rukiyati. M.Hum., dkk. 2008. PENDIDIKAN
PANCASILA BUKU PEGANGAN KULIAH. Yogyakarta: UNY Press
-
Sunarso, M.Si., dkk.2008.Pendidikan
Kewarganegaraan.Yogyakarta:UNY Press
-
Ridwan, Bima. 2013. Makalah
Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, http://www.slideshare.net/munziraja/makalah-pancasila-sebagai-dasar-negara-republik-indonesia,
(diakses 15 September 2013)
No comments:
Post a Comment