Blog ini mengandung konten teknologi informasi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran mengenai komputer.

Tuesday, January 14, 2014

Makalah Konsep Takdir Dalam Islam

BAB I
Latar Belakang
            Dalam salah satu ayat-Nya Allah Swt menyatakan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu mengubah keadaan yang ada pada dirinya. Inilah landasan atau dasar suatu muslim untuk beriman kepada takdir Allah Swt. Hal ini pula yang seharusnya menjadi pendorong bagi setiap muslim untuk memperbaiki keadaan hidupnya melaksanakan tugas sebagai khalifah di bumi.
            Apa dan bagaimana takdir Allah itu? Bagaimana pula tanda dan hikmah yang muncul dengan keimanan pada takdir itu? Inilah yang akan kami bahas dalam makalah ini.

Rumusan Masalah
Berdasarkan abstrak di atas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut,
1.      Pengertian dari takdir ?
2.      Manfaat mengimani takdir Allah ?
3.      Persoalan memaknai hidup ?

Tujuan Penulisan
            Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1.      Agar penulis tau mengenai makna dan maksud dari takdir.
2.      Agar penulis dapat memperbaiki keadaan hidup ke hal yang positif
3.      Agar penulis lebih bertawakal kepada Allah Swt


           
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Takdir
Takdir di bangi menjadi qada dan qadar. Qada adalah semua ketentuan-ketentuan yang diciptakan  Allah SWT berdasarkan kehendak-Nya, sedangkan Qadar adalah perwujudan atas kehendak, ukuran, dan ketentuan Allah SWT atas segala sesuatu.
Ayat-Ayat Al-Quran yang menjelaskan Qada dan Qadar

Al-Qamar 49
Artinya: Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (49)
            Ayat ini dengan jelas menyatakan bahwa Allah Swt telah menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (kadar) masing-masing. Apapun yang diciptakan Allah Swt, seperti yang ada di alam semesta ini, misalnya bumi, langit, manusia, batu, binatang, hingga yang berukuran micro sudah ditentukan ukuranya. Arti ukuran di sini bisa berarti ukuran besarnya, ukuran jumlahnya, kemampuanya, dan sifat-sifatnya.

Yaa Siin : 038
Artinya: dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.(38)
            Dalam ayat ini Allah Swt menyatakn bahwa matahari berjalan di tempat peredaranya. Seperti kita ketahui dengan ilmu pengetahuan terkini, matahari, bintang, pelanet dan setiap benda langit, tidak diam di satu tempat. Setiap benda langit senantiasa bergerak dalam garis edaranya. Ilmu pengetahuan menyebutnya orbit.
            Adanya orbit membuat semua benda langit bergerak dengan teratur sehingga tidak bertabrakan satu dengan yang lainya. Allah Swt menentukan dengan cermat jalan dan jarak edarannya maasing-masing. Jarak dan jalan edaran tersebut merupakan takdir atau ketentuan Allah Swt.

Al-Hadiid 22-23
Artinya : (22). Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (22). Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
            Ayat ke-22 Surat ini menjelaskan bahwa setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa diri kita telah tertulis dalam kitab (lauh mahfud). Dengan kata lain, apapun yang akan terjadi di bumi dan pada diri kita sendiri sebenarnya telah dicatat di dalam kitab sebelum ditunjukan oleh Allah Swt dalam kenyataan.
            Pernyataan ini memiliki 2 makna penting. Pertama, menunjukan pengetahuan Allah Swt ata segala sesuatu. Sebagai sebuah urutan kejadian, Allah telah menuliskan apa pun yang akan terjadi di dunia ini dalam sebuah kitab yang dikenal sebagai lauh mahfud atau lembaran yang terjaga. Akan tetapi, hal ini tidak berarti bawa Allah Swt telah menetapkan segala sesuatu yang akan terjadi.
            Meskipun Allah Swt telah berkehendak atas sesuatu, Dia masih membuka peluang interaksi dengan manusia sebagai pelaku kehidupannya. Dengan kata lain manusia masih memiliki kontribusi sesuatu yang akan terjadi, sedangkan Allah Swt tetap sebagai penentu akhir. Manusia boleh berusaha dan bekerja keraa sebaik mungkin. Akan tetapi keputusan tetap dalam kekuasaan Allah Swt. Keberhasilan dan kegagalan tidak ditentukan oleh usaha manusia, tetapi atas keputusan Allah Swt.
            Hal ono tidak dapat dipahami bahwa manusia tidak perlu berusaha karena yang menentukan pada akhirnya juga Allah Swt. Maksud ayat ini agar manusia tidak bersedih hati atas harapan yang tidak tercapai, meskipun telah berusaha karena hal ini telah menjadi keputusan Allah Swt. Demiian pula sebaliknya, keberhasilan yang kita peroleh pada hakikatnya karena keputusan Allah Swt dan bukan semata karena kita.

Ar-Ra’d 11
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
            Ayat ini menyatakan bahwa Allah Swt tidak akan mengubah keadaan pada diri seseorang sebelum berusaha sebaik mungkin untuk mengubah keadaan dirinya sendiri. Dengan penjelasan ayat di atas, menunjukan adanya hukum sebab akibat dalam penentuan takdir manusia. Contohnya, jika kita mau bekerja dengan sungguh-sungguh, kita akan berubah keadaan dari tidak punya menjadi manusia yang sukses.

Macam-macam Qada dan Qadar Allah Swt.
1.      Takdir mubram
Takdir mubram adalah takdir yang telah ditentukan Allah Swt secara mendasar bagi setiap makhluk. Sebagaimana penjelasan pada ayat-ayat di atas, dapat kita ketahui bahwa penciptaan alam semesta ini beserta isinya, telah ditetapkan Allah Swt dengan ukuran-ukuran tertentu. Penetapan ukuran-ukuran dan ketentuan ini berdasarkan kehendak Allah Swt. Misalnya jenis kelamin manusia, sifat air yang mengalir ke bawah, pelanet yang beredar dalam orbitnya, dan berbagai ukuran serta sifat lainnya. Takdir jenis ini di sebut takdir mubram.
2.      Takdir Mu’allaq
Takdir mu’allaq yaitu takdir yang pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh usaha manusia. Allah Swt memberikan kesempatan bagi makhluk-Nya di muka bumi ini untuk berkreasi dan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi khalifah di bumi ini. Kesempatan ini berlaku bagi manusia dan jin karena mereka memiliki akal dan nafsu yang dikaruniai Allah Swt. Dengan akal dan nafsunya, manusia dan jin deiberikan kebebasan menentukan tindakan yang akan mereka lakukan di dunia ini.
            Manusia dan jin dapat menyikapi keadaan mereka. Akan tetapi, keputusan akhir yang akan terjadi tetap di tangan Allah Swt. Dengan demikian, terjadinya sesuatu buakan berdasarkan rencana Allah Swt semata, melainkan mengikutkan peran serta manusia untuk menjadi kenyataan. Contohnya, hasil yang diperoleh manusia berkaitan dengan kekayaan harta, kepandaian ilmu, kesuksesan hidup, dan kesehatan tubuh.

 Persoalan Memaknai Hidup
            Berdasarkan apa yang disebutkan dan dijelaskan di atas, sebagai makluk ciptaan Allah Swt kita hendaknya menjalankan kehidupan kita dengan penuh usaha dan tindakan yang menjurus kepada kebaikan yang telah di sebutkan dan dijelaskan di dalam Al-Quran dan menjauhi segala laranganya.
Orang yang beriman kepada Takdir Allah akan memiliki ciri sebagai berikut :
-          Yakin pada Sunatullah
-          Senantiasa berikhtiar yang terbaik
-          Menyempurnakan ikhtiar dengan tawakal
Hikmah bagi orang yang mempercayai Takdir yaitu:
-          Meningkatkan keimanan kepada Allah Swt
-          Menyebabkan jiwa terasa tentram
-          Menumbuhkan jiwa pemberani
-          Menumbuhkan semangat bekerja keras
-          Semakin optimis dalam menjalani hidup
-          Menumbuhkan soft skill pelajar
-          Seimbang antara Do’a, Ikhtiar, dan Tawakal



Kesimpulan
            Adanya ketentuan Iman kepada takdir Allah Swt seharusnya memberikan dampak yang positif dalam kehidupan kita. Sebagai makhluk, kekuasaan manusia sangatlah terbatas. Dengan demikian, dalam memenuhi keinginannya tidak cukup mengandalkan kemampuan dan kekuatan dirinya sendiri. Adanya takdir Allah Swt akan mengantarkan sikap yang positif dalam diri kita untuk selalu berbaik sangka terhadap ketentuan Allah Swt. Optimis dalam menjalani hidup, dan tidak mudah berkeluh kesah saat mendapatkan musibah. Hal ini yang pada akhirnya menumbuhkan kebahagiaan bagi diri kita dalam menjalani hidup di dunia.

Saran
            Agar anda memiliki keimanan yang benar terhadap takdir Allah Swt, perlu memperhatikan hal-hal berikut :
-          Meyakini keesaan Allah dengan sepenuh hati beserta sifat-sifat-Nya
-          Meyakini adanya qada dan qadar terhadap diri kita dan makhluk-Nya
-          Bertawakal dalam menjalani hidup di dunia ini dengan berikhtiar dan berdoa
-          Bersabar saat tertimpa musibah dari Allah dan bersyukur apabila diberi kenikmatan
-          Berbaik sangka terhadap Allah terhadap peristiwa yang akan terjadi
-          Selalu disiplin dalam menjalani ibadah untuk mendapatkan rida Allah Swt

-          Selalu memohon kepada Allah Swt agar mendapat perlindungan dan pertolongan dari-Nya

No comments: